RETINOPATI DIABETIK
Apakah itu diabetes melitus?
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (atau gula darah) yang menyebabkan kerusakan serius pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf. Jenis DM yang paling umum adalah diabetes tipe 2 yang terjadi ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin atau tidak menghasilkan cukup insulin. Dalam tiga dekade terakhir, prevalensi diabetes tipe 2 telah meningkat secara dramatis di negara-negara dari semua tingkat pendapatan. Diabetes tipe 1 adalah suatu kondisi kronis di mana pankreas memproduksi sedikit atau tidak ada insulin dengan sendirinya.
Apakah itu retinopati diabetik?
Retinopati diabetik adalah kerusakan retina akibat penyakit diabetes yang tidak terkontrol dalam jangka waktu lama. Penyakit ini dibagi menjadi 2 jenis: Non proliferatif diabetic retinopathy (NPDR) dan proliferatif diabetic retinopathy (PDR). NPDR merupakan stadium awal dari retinopati diabetik, dimana kerusakan pembuluh darah mulai terjadi kerusakan. PDR muncul ketika telah terjadi pertumbuhan pembuluh darah baru di retina. retinopati diabetik merupakan salah satu penyebab kebutaan terbanyak pada pasien usia produktif.
Gambar 1 Retinopati Diabetik
Apa penyebab retinopati diabetik?
Retinopati diabetik terjadi akibat kadar gula darah tinggi yang tidak terkontrol dalam jangka waktu lama sehingga menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah retina. NPDR dapat menyebabkan gangguan pada penglihatan apabila terjadi kebocoran cairan dari pembuluh darah ke retina. PDR dapat menyebabkan kehilangan penglihatan ketika terjadi perdarahan di retina.
Apa saja gejala retinopati diabetik?
Penderita sering kali tidak memiliki keluhan ketika retinopati diabetik tahap awal. Penglihatan penderita akan menjadi buram apabila telah terjadi kebocoran cairan maupun perdarahan pada retina.
Bagaimana cara mendeteksinya?
Penderita diabetes dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan retina ke dokter mata walaupun tidak memiliki keluhan. Penderita diabetes melitus tipe 1 disarankan untuk diperiksa retina maksimal 5 tahun setelah terdiagnosa diabetes, sementara penderita diabetes tipe 2 disarakan untuk segera dilakukan pemeriksaan retina segera setelah terdiagnosa diabetes.
Bagaimana cara mencegah retinopati diabetik?
Kontrol gula darah yang ketat menurunkan risiko terjadinya retinopati diabetik. Penderita diabetes dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan retina setidaknya 1 tahun sekali.
Bagaimana cara mengobatinya?
Kontrol gula darah yang ketat merupakan salah satu pengobatan RD. Tindakan laser retina diberikan untuk pasien PDR dan NPDR berat. Penyuntikan obat anti VEGF dilakukan apabila terdapat pembengkakan pada makula. Tindakan operasi (vitrektomi) dilakukan apabila perdarahan yang tidak diserap atau telah terjadi robekan pada retina.
Gambar 2 Pembengkakan makula pada retinopati diabetik
Penyusun: Unit Vitreoretina Pusat Mata Nasional RS Mata Cicendo.
Made Indra Widyanatha, Iwan Sovani, Arief Kartasasmita, Erwin Iskandar, Rova Virgana, Grimaldi Ihsan.