Ayo Peduli Kanker
Kanker adalah penyakit tidak menular yang dapat mengenai anak maupun dewasa. Pada tanggal 4 februari dikenal sebagai hari kanker sedunia. Tema hari kanker kali ini adalah “I am and I will” yang mempunyai maksud dengan sekecil apapun yang lakukan oleh orang mempunyai makna peran dan kapasitasnya terhadap pencegahan kanker.
Kanker menjadi pembunuh nomor 2 di dunia. Di Indonesia berdasarkan riskerda, setiap tahunnya angka kejadian kanker meningkat dari tahun 2013 sebanyak 1,4% per 1000 penduduk menjadi 1,8% per 1000 penduduk pada tahun 2018. Kanker merupakan pertumbuhan abnormal dan tidak terkendali pada sel. Orang menyebutkan suatu benjolan yang sebelumnya tidak ada dengan sebutan tumor yang diidentikkan dengan kanker. Padahal tumor itu bisa disebabkan karena peradangan sehingga tidak semua tumor itu kanker. Kanker biasanya tumbuhnya cepat, cepat menyebar ke organ sekitar dan melakukan metastasis. Orang yang meninggal karena kanker sekitar 9,8 juta setiap tahunnya hanya sekitar 3,7 juta yang dapat diselamatkan dengan terapi yang tepat dan pencegahan secara dini.
Setiap penderita kanker berhak mendapatkan perawatan yang layak tanpa membedakan latar belakang sosial ekonomi, ras dan suku seperti yang telah diamanatkan dalam undang undang. Maka dari itu kita perlu meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit kanker sehingga dapat mendorong pencegahan, deteksi, dan pengobatan kanker itu sendiri. Dari sini sangat berguna dalam peningkatan pengetahuan, menghilangkan mitos yang ada dimasyarakat, mengurangi rasa takut dan kesalahpahaman mengenai informasi kanker itu sendiri, sehingga diharapkan sikap dan perilaku masyarakat akan berubah menjadi lebih baik.
Di bulan yang sama yaitu februari juga diperingati hari kanker anak sedunia yang bertepatan pada tanggal 15 februari. Kanker anak biasanya terjadi pada anak <18 tahun dengan urutan tertinggi adalah leukemia 2,8 per 100000, retinoblastoma 2,4 per 100000, osteosarcoma 0,97 per 100000, neuroblastoma dan limfoma 0,75 per 100000. Angka kejadian kanker anak sekitar 3-5% dari keseluruhan kanker. Sebanyak lebih dari 150000 anak di dunia terkena kanker.
Kanker anak di Indonesia terdapat 4100 per 100000 penduduk dan sekitar 60% datang terlambat dan sudah dalam stadium akhir hal ini bisa disebabkan karena gejala yang sulit dideteksi, misalnya seorang anak dengan Hb 4mg/dl keadaan klinis anak masih bisa berlari kesana kemari dan ternyata dia terkena leukemia. Maka dari itu kita perlu waspada dan kenali gejala kanker anak sejak dini misalnya
- Pucat, memar, atau perdarahan dan nyeri tulang
- Terlihat benjolan atau pembengkakan yang tidak nyeri dan tanpa demam atau adanya tanda-tanda infeksi lainnya.
- Penurunan berat badan atau demam tanpa sebab yang jelas, batuk yang menetap, atau sesak
nafas dan keringatan pada malam hari
- Perubahan-perubahan yang terjadi pada mata seperti terlihat seperti mata kucing, juling, hilangnya penglihatan, memar atau bengkak pada mata
- Perut membuncit
- Sakit kepala yang menetap atau berat dan muntah (pada pagi hari dan memburuk dari hari
kehari)
- Nyeri pada tangan kaki dan tulang serta bengkak tanpa riwayat trauma atau infeksi.
Bila kita menemukan gejala tersebut diatas maka segera periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat. Faktor resiko dan penyebab kanker anak dikaitkan dengan genetik, radiasi, virus, dan zat kimia, belum semua kanker anak mempunyai metode deteksi dini, maka disini peran orang tua mengajarkan kepada anak sejak dini mengenai sistem CERDIK yaitu Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok dengan menghindari paparan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet sehat dan seimbang, Istirahat cukup, Kelola stres.
( oleh dr. Raudatul Janah, Sp.PA Laboratorium Patologi Anatomi PMN RS Mata Cicendo)