+62 22 4231280  +62811 2001 005

Lensa Kontak Pada Pasien Astigmatisme Disertai Mata Kering

Nonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan Bintang
 

Astigmatisme merupakan kelainan refraksi yang umum dialami oleh 4% hingga 30% dari populasi. Orang Asia dan Amerika menunjukkan prevalensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok etnis lainnya. Penelitian oleh Opacic KC melaporkan dari 45% mata yang dikoreksi memiliki astigmatisme lebih dari 0.75 D, dan 2% memiliki astigmatisme lebih dari 3 D. Kacamata, lensa kontak, dan bedah refraktif merupakan beberapa alternatif untuk mengkoreksi astigmatisme. Kacamata paling sering digunakan untuk mengoreksi astigmatisme, namun penggunaan kacamata dapat menyebabkan timbulnya distorsi spasial akibat variasi magnifikasi gambar pada tiap meridian yang dapat timbul pada lensa kacamata astigmat. Penggunaan lensa kontak memiliki keunggulan dibandingkan kacamata dimana efek magnifikasi gambar lebih minimal dan tidak menimbulkan distorsi spasial.

 

Lensa kontak sudah sangat umum digunakan oleh banyak orang, baik untuk indikasi optik,therapeutik, prostetik maupun kosmetik. Lensa kontak berdasarkan jenisnya dibagi menjadi tipe keras, lunak, rigid gas permeable (RGP), dan hybrid. Penggunaan lensa kontak tipe keras sudah ditinggalkan karena bahan polymethylmethacrylate (PMMA) yang keras dan tidak permeabel terhadap oksigen. Lensa kontak lunak lebih sering dipilih karena proses adaptasi yang cepat dan lebih nyaman untuk pemakainya dibandingkan lensa RGP. Namun, lensa RGP memiliki keunggulan yaitu menghasilkan penglihatan yang lebih jernih dan stabil terutama dalam mengkoreksi astigmatisme.

Penggunaan lensa kontak bukan berarti tanpa efek samping. Dry Eye Workshop Study II (DEWS II) tahun 2017 menyebutkan sekitar 50% pengguna lensa kontak mengeluhkan gejala mata kering. DEWS II juga menyebutkan bahwa mata kering akibat penggunaan lensa kontak dimasukkan dalam mata kering tipe evaporatif. Ketidaknyamanan dan rasa kering pada mata menjadi alasan utama penghentian penggunaan lensa kontak. Astigmatisme dan mata kering termasuk kondisi-kondisi yang memberikan tantangan tersendiri dalam pemilihan jenis dan material lensa kontak yang sesuai. Oleh karena itu, sejak beberapa tahun terakhir produsen lensa kontak terus berinovasi dalam mengembangkan bahan, desain, dan teknik perawatan lensa kontak untuk mengurangi keluhan-keluhan tersebut.

Pemberian lensa kontak memiliki keunggulan dbandingkan kacamata pada kasus-kasus anisometropia tinggi. Namun, beberapa kondisi hard to fit seperti pada astigmatisme dan mata kering memerlukan pemilihan tipe dan material lensa kontak secara lebih bijak. Lensa kontak RGP menghasilkan penglihatan yang lebih jernih dan permeabilitas oksigen yang lebih baik untuk kasus astigmatisme dan mata kering dibandingkan lensa kontak lunak torik, meskipun lensa kontak lunak memberikan kenyamanan dan adaptasi yang lebih cepat. Peranan lensa kontak hybrid juga harus dipertimbangkan mengingat lensa kontak hybrid mampu menggabungkan keunggulan lensa kontak RGP dan lensa kontak lunak meskipun penggunaan di Indonesia masih terbatas.

DAFTAR PUSTAKA

1. Opacic KC. Correction of astigmatism with contact lenses. Acta Clinica Croatica 2012;51(2):305-7.

2. Twa M, Moreira S. Astigmatism and Toric Contact Lenses. Dalam : Contact Lenses in Opthalmic Practice. New York : Springer; 2004. Hal 90-108.

3. Chaudhry M. Contact Lens Primer. New Delhi : Jaypee Brothers; 2007. Hal 50-8, 79-80, 99-120

4. Read SA, Vincent SJ, Collins MJ. The visual and functional impacts of astigmatism and its clinical management. Ophthalmic & Physiological Optics: the Journal of the British College of Ophthalmic Opticians (Optometrists) 2014;34(3):267-94.

5. Weisenthal RW, et al. Section 2 : Clinical Optics. Dalam: Basic Science and Clinical Course. USA: American Academy of Ophthalmology; 2016. Hal 13465.

6. Filho RG, Giovedi MA, Nichols JJ. Design and Nomenclature of Contact Lenses. Dalam : Contact Lenses in Opthalmic Practice. New York : Springer;2004. Hal 1-6.

7. Gasson A, Morris J. The Contact Lens Manual : A Practical Guide to Fitting.Edisi ke-4. London : Butterworth Heinemann Elsevier; 2010. Hal 75-108.

8. Efron N. Contact Lens Practice. Edisi ke-3. London : Elsevier; 2018. Hal 95-102, 115-22

9. Craig JP, et al. TFOS DEWS II Report Excecutive Summary. Ocul Surf 2017;15:269-649.

10. Nichols JJ, et. al. The TFOS Workshop on contact lens discomfort. Invest Ophthalmol Vis Sci 2013;54(11):1-156.

11. Rumpakis J. New Data on Contact Lens Dropouts: An International Perspective. [Diunduh 13 Mei 2017]. Tersedia dari https://www.reviewofoptometry.com/article/new-data-on-contact-lensdropouts-an-international-perspective

12. Thomas D. Menicon Contact Lenses and Care Products. [Diunduh 13 Mei2017]. Tersedia dari https: //www.sightcare.co.uk/downloads/ Menicon%20standard%20Price%20list%202018.pdf

13. Lima CA, Jose NK, Nichols JJ. Indications, Contraindications, and Selection of Contact Lenses. Dalam : Contact Lenses in Opthalmic Practice. New York : Springer; 2004. Hal 7-16.

14. Jurkus JM. Patient Selection for Contact Lens Wear. Dalam : Manual of Contact Lens Prescribing and Fitting. Missouri : Butterworth Heinemann Elsevier;2006. Hal 89-97

15. Woods CA, Bruce AS. Gas-Permeable Lens Materials. Dalam : Manual of Contact Lens Prescribing and Fitting. Missouri : Butterworth Heinemann Elsevier;2006. Hal 203-14

16. Yunard A, Rahayu T. Comparison of Rigid Gas Permeable and Toric Soft Lens for Correcting Astigmatism. Ophthalmol Ina 2016;42(1):21-6. Sulley A, Young G, Lorenz KO, Hunt C. Clinical evaluation of fitting toric soft contact lenses to current non-users. Ophthalmic & Physiological Optics: the Journal of the British College of Ophthalmic Opticians (Optometrists)2013;33(2):94-103.

17. Weisenthal RW, et al. Section 8 : External Disease and Cornea. Dalam: Basic Science and Clinical Course. USA: American Academy of Ophtalmology; 2016. Hal. 49-56, 75-6.

18. Sullivan B, et al. Correlations between commonly used objective signs and symptoms for the diagnosis of dry eye disease: clinical implications. Acta Ophthalmol. 2014;92(2):161-6.

19. Keir N, Jones L. Wettability and silicone hydrogel lenses: a review. Eye Contact Lens. 2013;39(1):100-8.

20. Hassani M, et al. A Comparison of The Visual Acuity Outcome Between Clearkone and RGP Lenses. Journal of Current Opthalmology 2018;30:85-6.

21. Pilskalns B, et al. Oxygen Demands with Hybrid Contact Lenses. Optom Vis Sci 2007;84:334-42.

22. Sicks LA. Hybrid Lens Basics. American Optometric Association; 2016.

23. Richdale K, et al. Frequency of and factors associated with contact lens dissatisfaction and discontinuation. Cornea. 2007;26(2):168-74.

24. Tilia D, et al. Effect of lens and solution choice on the comfort of contact lens wearers. Optom Vis Sci. 2013;90(5):4118.

25. Ramamoorthy P, Nichols JJ. Compliance factors associated with contact lensrelated dry eye. Eye Contact Lens. 2014;40(1):17-22

 

Visi dan Misi

Visi dan Misi Tahun 2020 - Tahun 2024

Visi

To Be Excellence Eye Care 

Misi

Eye Care for Everyone Seeing Better World 

• Eye care:
Memberikan pelayanan kesehatan mata
• For everyone:
Pelayanan yang tidak diskriminatif, kepada seluruh warga masyarakat
Seeing Better world:
Melihat dunia dengan lebih baik

Visitor

Today1290
Yesterday2218
This week9208
This month30728
Total1224475

Who Is Online

11
Online

Instalasi SIMRS 2022 © Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo. All Rights Reserved.